Pengaruh Penyalahgunaan Gadget Terhadap Perkembangan Peserta Didik

PENGARUH PENYALAHGUNAAN GADGET TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK



  Perkembangan peserta didik merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, perkembangan harus berjalan ke arah yang lebih baik. Tetapi pada kenyataannya tidak semua perkembangan dapat berjalan dengan optimal sesuai dengan yang diharapkan. Ada beberapa hal yang sebenarnya harus ada pada masa perkembangan tetapi hal tersebut belum tampak pada seseorang anak yang mengalami perkembangan. Perkembangan kognitif anak adalah semua hal tentang belajar. Perkembangan kognitif adalah proses belajar yang mengacu pada pikiran dan cara kerja. Hal ini berkaitan dengan bagaimana anak-anak berpikir dan mencerna pemahaman yang terjadi disekitarnya, bagaimana mereka melihat dunia mereka, dan bagaimana mereka menggunakan apa yang mereka pelajari. Perkembangan kognitif dipengaruhi oleh gen dan pengalaman yang dimiliki seorang anak, hal ini terjadi sepanjang waktu. Oleh karena itu, melatih atau membimbing perkembangan kognitif peserta didik usia sekolah dasar menjadi begitu penting karena akan berpengaruh pada masa depannya.

    Perkembanagan peserta didik memang harus diperhatikan, setidaknya ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik tersebut, yaitu faktor lingkungan, faktor biologis,dan hubungan interpersonal. Dalam faktor lingkungan disekitar tempat tinggal peserta didik, keluarga adalah pendidik yang paling pertama dan utama dalam mendidik perkembangan peserta didik. Salah satunya adalah mengawasi dan mengarahkan peserta didik dalam penggunaan gadget agar tidak melihat tayangan yang tidak patut untuk ditiru dan terjerumus serta terpengarh ke dalam hal-hal yang tidak diinginkan.

    Sekarang telah memasuki era digital. Era digital adalah istilah yang digunakan dalam kemunculan digital, jaringan internet khususnya teknologi informasi komputer. Era digital sendiri sering digunakan untuk menggambarkan teknologi digital. Internet sudah menjadi tidak asing lagi bagi orang-orang. Saat ini, internet sudah menjadi bagian dari kebutuhan sehari-hari kita, seakan tidak bisa hidup tanpa internet. Perkembangan era digital yang pesat saat ini, sangat membantu masyarakat dunia memberikan kemudahan layanan dan cakupan tanpa batas. Seiring pesatnya perkembangan teknologi, membuat pengguna internet di dunia pun ikut melambung tinggi. Indonesia sudah memasuki era Industri 4.0, yang antara lain ditandai dengan serba digitalisasi dan otomasi. Ada beberapa hal yang menunjukkan kemudahan dengan adanya kemajuan teknologi di era digital saat ini, misalnya seperti mudahnya mendapatkan dan menyampaikan sebuah informasi, menghemat waktu dan lebih praktis dalam melakukan kegiatan sehari-hari, dan masih banyak lainnya. Namun, belum semua masyarakat menyadari konsekuensi logis atau dampak dari perubahan-perubahan yang ditimbulkannya. Atau dapat dikatakan terdapat efek buruk dan baik yang ditimbulkan oleh berkembangnya kecanggihan teknologi sekarang, semua itu tergantung terhadap penggunanya.

    Smartphone merupakan salah satu bentuk teknologi komunikasi dan informasi yang mudah ditemukan pada saat ini. Bisa terlihat hampir semua orang sudah memiliki smartphone, khususnya di daerah perkotaan. Penggunaan smartphone bukan hanya sebagai alat komunikasi saja, melainkan mendorong terbentuknya interaksi yang sama sekali berbeda dengan interaksi tatap muka. Interaksi yang terbentuk seperti dipercepat alurnya melalui suara dan tulisan yang dikirim. Kecanggihan smartphone menawarkan berbagai macam fitur dan aplikasi serta mampu mengakses internet Kecanggihan smartphone sudah hampir menyerupai komputer, sehingga smartphone dapat meng-install berbagai program dalam komputer seperti Microsoft Office, Winamp, serta media sosial seperti Facebook, Twitter, Line, Whatsapp, Instagram, Youtube, dan program-program lain yang dapat memudahkan dan memanjakan kehidupan manusia.




    Keluarga memiliki kontrol penuh untuk membatasi perilaku anggota keluarga untuk memastikan tujuan yang ingin dicapai bersama. Penggunaan gadget pada anak yang berlebihan dan tidak diawasi oleh orang tua yang tentu akan mempengaruhi perkembangan peserta didik dari lingkungan keluarga, mengawasi dan mengarahkan peserta didik dalam penggunaan gadget agar tidak melihat tayangan yang tidak patut untuk ditiru dan terjerumus serta terpengaruh ke dalam hal-hal yang tidak diinginkan. Youtube merupakan sebuah platform untuk memublikasikan video, platform ini dapat diakses oleh semua orang di negara manapun. Smartphone yang biasanya digunakan oleh orang dewasa saat ini sudah banyak digunakan juga oleh remaja maupun anak-anak. Tingkat popularitas smartphone di kalangan anak-anak tidak terlepas dari karakteristik smartphone yang memang menarik bagi anak-anak. Smarthphone menyajikan dimensi-dimensi gerak, suara, warna, dan lagu sekaligus dalam satu perangkat. Hal ini tentu saja tidak didapatkan anak-anak pada media lain, seperti buku, majalah, dan sebagainya.

    Di sisi lain, dampak negatif smartphone juga tidak kalah banyak. Dari segi kesehatan, penggunaan smartphone yang berlebihan dapat berdampak terhadap mata yang kering, dikarenakan kurangnya intensitas kedipan mata saat anak berhadapan dengan smartphone. Selain, anak juga menjadi lebih pasif, baik dalam aktivitas fisik maupun sosial. Hal ini dikarenakan anak yang cenderung beraktivitas secara individual saat bermain dengan smartphone-nya. Dampak negatif smartphone juga terkait dengan risiko cybercrime. Pada anak-anak usia 10-17 tahun di beberapa kota di Indonesia menunjukkan bahwa 55 persen anak telah menyaksikan gambar kekerasan dan pornografi, 35 persen anak mengaku dihubungi orang yang tidak dikenal, dan 28 persen anak pernah mengalami penipuan. Tentu saja data ini belum termasuk kasus-kasus penculikan atau perdagangan anak, bullying, dan pornografi pada anak yang muncul akibat penggunaan internet melalui smartphone pada anak-anak Proses imitasi adalah proses peniruan tingkah laku seorang model. Proses ini disebut juga proses modeling. Proses ini dapat diaplikasikan pada semua jenis perilaku, termasuk perilaku agresif. Agresi fisik adalah agresi yang dilakukan untuk melukai orang lain secara fisik, yaitu memukul, menendang, menusuk, membakar, dan sebagainya. Agresi verbal adalah agresi yang dilakukan untuk melukai orang lain secara verbal. Bila seseorang mengumpat, membentak, berdebat, mengejek, dan sebagainya, orang itu dapat dikatakan sedang melakukan agresi verbal.

    Setiap individu, terutama anak-anak, memiliki kecenderungan yang kuat untuk berimitasi. Proses ini tidak dilakukan terhadap semua, tayangan adegan kekerasan yang nyata dapat meningkatkan agresifitas pemirsanya. Peserta didik yang menonton diharapkan tidak meniru adegan kekerasan yang terjadi pada tayangan yang ditonton, jika hal adegan kekerasan tersebut diimitasi atau ditiru oleh para peserta didik maka dampaknya akan berbahaya untuk perkembangan peserta didik tersebut. Jangan sampai hal itu ditiru dan dilakukan ke lingkungan masyarakat, oleh karena itu keluarga serta pendidik lainnya seperti guru dan lain-lain, wajib benar-benar mengarahkan peserta didik ke dalam hal yang lebih baik. Jelaskan hal apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh untuk dilakukan agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak diinginkan. Beberpa cara yang lebih baik dalam penggunaan gadget terhadap pesrta didik diantaranya adalah, pilihlah konten edukasi yang tepat untuk para peserta didik, ajari peserta didik bagaimana cara menggunakan media sosial yang benar, dan yang paling penting adalah batasi waktu penggunaan gadget agar tidak berlebihan, ajak peserta didik untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara langsung terhadap lingkungan masyarakatnya agar tidak menjadi pribadi yang anti sosial.  

DAFTAR PUSTAKA

Hapsari, S. A.. M. R. Pratiwi., dan H. Indrayanti. Konten Edukasi Pengasuhan Anak Melalu Media Online Komunitas Parenting Keluargakita.Com. Commnicatin and Application: 30-41.

Praditya, L., D. 2016. Pengaruh Tayangan Adegan Kekerasan Yang Nyata Terhadap Agresivitas. Jurnal Psikologi. 1: 51-63.Praditya, L., D. 2016. Pengaruh Tayangan Adegan Kekerasan Yang Nyata Terhadap Agresivitas. Jurnal Psikologi. 1: 51-63.

Pranitasari, Y. S. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan. https://www.kompasiana.com/yuliasucip/54f82199a333112b5e8b45b4/faktorfaktor-yang-mempengaruhi-perkembangan. [Diakses pada 10 Januari 2021].

Putra, S. dan A, Patmaningrum. 2018. Pengaruh Youtube Di Smartphone terhadap perkembangan Komunikasi Interpersonal Anak. Jurnal Penelitian Komunikasi. 21 (2): 159-172. 2017.

Posting Komentar

Copyright © SAINS ROOM. Designed by OddThemes